Jaga jangan sampai jarimu menyakiti hati orang lain !

Lah kok memangnya jari bisa menyakiti hati orang lain?
Lidah memang tidak bertulang,tapi apakah zaman sekarang pepatah itu masih relevan? Tentu tidak. Zaman yang sudah memasuki peradaban modern seperti sekarang ini kebanyakan orang lebih bergantung kepada sosial media untuk berkomunikasi berbeda dengan zaman dulu,kita harus rela berjalan jauh ke tukang pos hanya untuk mengirim sebuah surat untuk seorang teman/sahabat pena.
Jarang ada kebencian saat itu karena akses internet yang belum meluas. Bedanya dengan zaman sekarang adalah banyak akun-akun sosial media yang menyebar ujaran kebencian kepada sesama manusia,menilai orang lain dari fisiknya,dan apapun penilaian subjektif lainnya yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Mereka membuat akun palsu hanya untuk menyebarkan hoax/berita bohong yang tidak jelas sumbernya. Mereka melakukannya dengan jari mereka sendiri.
Salahkan saja jarinya kan jarinya yang berbuat ! jari tidak akan dapat bergerak jika otak manusianya tidak memprosesnya. Kita ini kan punya akal bisa dipikirkan sebelum jari ini berbuat. Betul tidak?
Lantas kenapa kita tidak boleh berkata kasar kepada orang lain?
Jawabannya adalah karena kita adalah manusia. Wajib hukumnya tau cara memanusiakan orang lain. Jangan kita menyamakan mereka dengan hewan atau bahkan mengatakan orang lain tidak ada gunanya dan mereka adalah sampah. Hal ini sangat tidak dibenarkan.
Setiap orang punya kemampuannya masing-masing.Bukan berarti kamu adalah programmer jenius tapi bisa menghakimi seorang chef yang jago memasak. Apakah codinganmu itu berguna untuk memasak?. Manusia punya hati punya akal punya logika.
Dimana mereka bisa memproses semuanya dengan otaknya. Orang lain pun punya hati,terlebih perempuan. wahai laki-laki janganlah pernah menyakiti hati perempuan kalian,mereka sakit tapi mereka pendam semua demi melihat senyummu tetap berada di tempatnya.
Apa aja sih faktor yang bisa menyebabkan kata-kata kasar itu muncul?
> pikiran yang membuat hati emosi
Emosi muncul karena ketidaksukaan terhadap sikap,perilaku orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Emosi ini bisa menyebabkan kamu berapi-api ketika menanggapi suatu hal.
Ada sih memang orang yang sangat temperamental dan emosian. Tapi,hal itu bisa berubah kok seiring waktu asal ada orang yang tepat untuk menangani dan tentunya mengetahui sisi lembut dari orang tersebut.
> Salah paham
Salah pengertian atau bisa dibilang salah paham banyak terjadi jika kamu salah mengartikan suatu pernyataan dari seseorang. maksud dari pernyataan itu belum tentu sama asumsinya dengan pikiran orang lain.
Bisa jadi orang tersebut bermaksud baik dan kamu tidak mengetahuinya. Asal melihat isi pernyataannya tanpa mendengarkan penjelasan dari orang tersebut kamu langsung marah-marah lalu berkata kasar. Itu tidak benar. Bukan begitu cara bersikap kepada orang lain.
> Kebiasaan
Sikap yang dilakukan secara berulang-ulang bisa membentuk kebiasaan baru. Bisa baik maupun buruk. Kebiasan baik biasanya sangat sulit dibentuk dan banyak macam godaannya sedangkan kebiasaan buruk sangat mudah dibentuk.
Jika kamu terbiasa berbicara kasar terlebih kepada orang terdekat kamu,lalu orang terdekat kamu itu masih sabar menghadapinya dan dia langsung melupakan apa yang kamu ucapkan. Berbahagialah punya orang seperti mereka. Sangat jarang sekali orang yang mau menerima pasangannya yang berkata kasar dan seringkali menyakitinya.
Bagaimana jika kamu mengulanginya lagi dan lagi? Itu sangat menggores hati seseorang yang mendengarnya. Membuat luka dan beban perasaan kepada mereka. Apa kamu tega? Membuat mereka sedih dengan perkataanmu yang tidak benar itu. coba pikirkan kembali,ya!
> Pergaulan yang buruk
Orang-orang yang berada di sekitar kamu secara tidak sadar membentuk kepribadian kamu,loh!. Lingkungan membentuk diri seseorang. lingkungan yang baik akan membentuk orang-orang yang berperilaku baik,begitu juga sebaliknya.
Bertemanlah dengan mereka yang tidak akan merusak diri kamu,mengubah sifat kamu,dan juga mengubah kamu menjadi orang lain. Jangan mau diwarnai lingkungan,tapi kamu harus mewarnai lingkungan di mana kamu tinggal.
Saya sendiri cenderung mempunyai circle pertemanan yang sedikit. Tapi sebenarnya saya punya teman yang banyak. Mereka sekedar menjadi teman yang benar-benar hanya teman.
Kejelekan mereka saya tidak ikuti,saya memilih circle yang baik untuk diri saya dan tentunya tidak mengubah jati diri saya. Dan ini berlaku juga untuk kamu,jika kamu ingin terhindar dari berkata kasar kamu bisa ikuti langkah saya yang sudah saya ceritakan.
Setelah berkata kasar,apa benar ini yang kamu rasakan?
Ketika berkata kasar kepada orang lain terlebih kepada orang terdekat kamu seperti orang tua,kakak,adik,sepupu,ataupun pacar pastinya setelah mengucapkannya kamu merasa menyesal telah mengatakannya.
Merasa bersalah sudah menyakiti hati mereka. Tidak hanya melalui perkataan langsung tetapi juga bisa terjadi di lingkup sosial media.
Seberapa besar pengaruh sosial media dalam pembentukan karakter?
Sosial media adalah lahan empuk untuk orang-orang jahat yang suka menyakiti hati orang lain. Apakah kamu pernah mengomentari postingan orang lain dan berkata tidak pantas kepada mereka? mengomentari penampilan mereka atau bahkan bentuk wajah orang tersebut?.
Coba bayangkan!
jika pernah coba bayangkan ketika kamu ada di posisi orang yang kamu komentari. Kamu akan marah,sedih,tentunya akan membuat kamu mengubah dirimu menjadi orang lain.
Ingat perkataan seperti gendut,gemuk,jerawat,atau apapun yang berkaitan dengan wanita biasanya sangat sensitif jika dikomentari.
Mereka punya perasaan yang lebih halus,ketika mereka dikomentari seperti itu apa yang mereka rasakan?.
Malu,ingin rasanya pergi dari dunia ini. mau diet keras,sampai tidak makan seminggu demi menghilangkan lemak-lemak di tubuh,berusaha menghilangkan bekas jerawat dengan bawang putih atau odol. pernah saya melihat di facebook sampai kulit wajah mereka mengelupas saking tak kuat menahan panas dan perihnya bawang putih.
Dengan cara-cara anti mainstream dan sangat beresiko bisa mereka lakukan demi mengubah diri mereka. Jika kamu di posisi mereka kamu mau diperlakukan seperti itu? dan terpaksa melakukan hal-hal aneh untuk mengubah diri sendiri? Tentu tidak mau kan!.
Pikirkan kembali apa yang telah kamu ubah dari orang yang kamu komentari!
Jika ingin diperlakukan baik oleh orang lain maka berlakulah baik terlebih dahulu,perbaiki cara bersikap kepada orang lain
Sifat kasar itu datang darimana,sih?
Sifat kasar itu bukan bawaan lahir. Kebanyakan terjadi karena pergaulan yang salah dan lingkungan yang buruk. Terlebih laki-laki,mereka merasa laki banget ketika berbicara kasar apalagi ketika nongkrong dengan teman sebayanya. Jika tidak begitu mereka dibilang banci/bencong.
Tapi sebetulnya hal inilah yang harus kalian hindari terutama untuk laki-laki,nih!.tidak salah,kok untuk berteman tapi sebaiknya gunakan masa mudamu untuk memperoleh teman-teman yang baik pula agar kemudian kelak sifatmu itu akan menjadi baik.
Bukankah jika kamu berteman dengan penjual minyak wangi maka kamu akan terkena baunya juga begitupun jika kamu memilih berteman dengan perokok maka kamu juga akan terkena asapnya yang tidak sedap malah ikut-ikutan merokok karena dianggap tidak keren kalau tidak merokok.
Kamu mulai sekarang berubah,ya! Tidak ada yang terlambat selagi itu perbuatan baik
Diingat dan janji,ya! mulai sekarang tidak akan berbicara buruk lagi baik itu kepada orang terdekat maupun kawan-kawan kamu. Pikirkan kembali jika ingin berbuat baik itu di kehidupan nyata,maupun di sosial media.
Orang lain punya hak untuk mengekspresikan diri mereka di ranah dunia maya. Bukan hak kamu untuk mengomentari mereka. Kecuali jika mereka memang melanggar batas aturan norma yang berlaku di masyarakat.
Kamu pun punya hak untuk menegur mereka dan sekedar melihat dan berteman dengan mereka. Tapi tidak untuk menghina maupun memaki mereka.
Kata-katamu setajam samurai menusuk hati orang lain!
Orang terdekat dan pasanganmu juga tidak boleh dikasari. Kata-kata itu memang lebih tajam daripada sebilah samurai para kaisar. Jadi jangan salah jika mereka mengingatkan kamu juga bahwa perbuatanmu itu tidak boleh dilakukan lagi.
Aku kan sudah dewasa,terserah aku dong aku memang begini sifatnya!
Memang sih dewasa itu tidak dinilai dari umurnya tapi apa gak malu kalau di umur yang sekarang masih suka menghina orang lain dan masih saja berkata kasar dan tidak pantas terlebih kepada orang yang kamu cintai.
Perhatikan matanya,senyumnya ketika sedang bersamamu. Apa mereka merasa terpaksa selalu sabar ketika kamu mengasari mereka? Jika jawabannya tidak,maka kamu adalah salah seorang yang sangat beruntung mempunyai orang sebaik mereka.
Mereka memperjuangkan cinta mereka demi kamu,loh! Wah senangnya. Tapi jangan disalahgunakan kebaikan mereka,dan jangan mengecewakan mereka yang sudah menerima sosok kamu yang sudah begitu adanya.
Sebaiknya berubahlah dengan tujuan yang lebih baik dan perbuatan yang baik pula. Semua orang yang mencintaimu tahu kalau sosok kamu itu yang sebenarnya bukan si kasar yang tiba-tiba mengambil alih kontrol dirimu,tapi mereka tetap menganggap kamu adalah orang baik,orang baik yang mereka temui pertama kali.
Jadi,selagi mereka masih menerima kamu apa adanya kamu tolong coba berubah,ya! Sebelum terlambat dan menyesali segalanya.
Terlebih ketika kamu melakukannya di sosial media,bukan hanya berefek ke orang yang kamu hina tapi berimbas kepada orang lain yang melihat kamu menghina,mereka jadi ikut-ikutan menghina orang tersebut.
Jika mereka memang mempunyai perangai tidak baik dan tidak mencerminkan norma yang berlaku di masyarakat silahkan tegur,tapi menegurnya dengan cara yang etis dan berwibawa.
Cara yang etis maksudnya bagaimana?
Cara yang etis itu maksudnya cara yang dibenarkan menurut aturan masyarakat terlebih dalam bergaul dengan sesama. Mereka juga butuh diarahkan. Bisa jadi mereka sedang dalam masalah dan depresi atau bahkan terancam ingin bunuh diri karena broken home sehingga mereka melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan.
Nah,itu adalah fungsi kita sebagai makhluk sosial yang berempati dan mempunyai rasa persaudaraan yang erat. Kan bisa tuh jika kamu menegurnya dengan pelan-pelan.
Toh,mereka mengerti juga kok. Berbeda dengan kamu yang suka komentar sembarangan dan menghina mereka. Apa bedanya kamu yang kasar dengan mereka yang perbuatannya tidak baik. Sesama tidak baik tidak etis memperlihatkan ketidakbaikan di hadapan umum.
Karena sosial media ini ruang lingkupnya sangat luas. Jika kamu tinggal di Depok maka cuitanmu ini bisa terdengar dari Sabang sampai Merauke bahkan sampai ke Afrika.
Tapi,mengenai urusan fisik atau keadaan seseorang itu yang perlu kamu pahami. Keadaan fisik orang lain bisa bermacam-macam. Ada yang tidak gemuk,ada yang tidak kurus,ada yang pipinya lebih sedikit dan ada yang pipinya kurang sedikit.
Mau keadaan wajah,gigi,maupun kulit mereka itu hak mereka. Kalau kamu mengejek lalu mentransfer uang untuk memperbaiki keadaan mereka sih tidak masalah. Sangat rasional kan?
Terlebih kepada wanita. Kalian sangatlah berharga. Tidak semua wanita berkulit putih itu cantik. Kalian yang kulitnya tidak putih pun cantik,loh! Bukan berarti cantik itu harus putih.
Ada loh orang yang sampai ke pantai siang hari demi kulit coklat yang dianggap menarik dan menawan di kalangan artis hollywood. Contohnya saja agnez mo,artis indonesia yang sudah go international,ia tampil cantik dengan kulitnya yang tidak putih dan kelihatan sangat menawan.
Rambut kamu yang tidak lurus itu juga patut disyukuri. Karena rambut yang lurus sudah mainstream sekali jika kamu punya rambut yang tidak lurus kamu harus bersyukur dan percaya dengan dirimu sendiri. Karena,rambutmu itu membuat kamu kelihatan fresh dan tetap muda serta aktif.
Penyanyi-penyanyi barat banyak loh yang pede abis dengan gaya rambut ini. mereka tetap cantik dan mempesona saat berada di atas panggung dan dicintai banyak orang.
Jadi,jangan mengubah diri kamu untuk pandangan orang lain,tetaplah jadi dirimu sendiri biarlah orang berkata apapun,menghina kamu,mengejek kamu,selagi mereka tidak mengancam kehidupan kamu,kamu harus menikmati hidupmu sendiri.
Jangan mudah dipengaruhi mereka yang tidak mengerti kehidupan dirimu yang sebenarnya karena yang menjalani hidup itu kamu,bukan orang lain.